habarbalangan
Demi Pencegahan Stunting Yang Lebih Efektif, Dinkes Balangan Gelar Pengukuran dan Publikasi Data Stunting
Paringin, Habar Balangan – Pemerintah Kabupaten Balangan, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), menggelar acara pengukuran dan publikasi aksi ketujuh dalam rangka pencegahan stunting di Kabupaten Balangan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Benteng Tundakan, Kantor Bupati Balangan, Paringin Selatan, pada Kamis (7/11/2024).
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Ahmad Sauki, dan dihadiri oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, mitra perusahaan, TNI-Polri, serta Hendra Saputra, Tenaga Konsultan Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan.
Dalam sambutannya, Ahmad Sauki menjelaskan aksi ketujuh ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperoleh data prevalensi terkini terkait dengan status gizi balita dan keberhasilan layanan di puskesmas, kecamatan, dan desa.
“Tadi sudah disampaikan faktor-faktor yang memengaruhi program pencegahan stunting, dan intinya semua pemangku kepentingan (stakeholder) sudah memahami hal ini. Namun, ada satu aspek yang belum kita gerakkan secara maksimal, yaitu kesadaran diri dari setiap individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan,” ujar Ahmad.
Ia juga menambahkan pemerintah daerah telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam pendanaan untuk menurunkan angka stunting.Dirinya berharap seluruh pihak dapat bekerja sama untuk mengubah pola hidup masyarakat menuju gaya hidup sehat.
Data Terkini Status Gizi Balita di Kabupaten Balangan
Sementara itu, Hendra Saputra, Tenaga Konsultan dari Dinas Kesehatan Balangan, memaparkan data terbaru terkait status gizi balita di Kabupaten Balangan. Berdasarkan data dari Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), angka status gizi balita di Balangan masih di bawah 70 persen, dengan angka pengukuran dan input status gizi balita yang hanya mencapai 10-15 persen hingga Oktober 2024.
“Berdasarkan data EPPGBM, kami mencatat bahwa angka status gizi balita di Balangan saat ini masih berada di angka 10-15 persen, yang tentunya menjadi pekerjaan rumah kita bersama,”ujar Hendra.
Publikasi Data untuk Evaluasi dan Perbaikan Program
Selain pengukuran, publikasi data stunting ini juga penting untuk meninjau kembali progres kegiatan yang sudah berjalan, serta mengidentifikasi hambatan atau penyimpangan yang mungkin terjadi. Langkah ini diharapkan dapat membantu memastikan tercapainya target yang telah ditetapkan dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Balangan.
Dengan adanya pengukuran dan publikasi data terkini ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mendukung upaya penanggulangan stunting yang lebih efektif dan terukur.(MC Balangan)
-
HABAR ATR/BPN3 bulan agoKementerian ATR/BPN Dorong Partisipasi Masyarakat untuk Pasang Patok Batas Tanah Melalui GEMAPATAS
-
HABAR ATR/BPN3 bulan agoPeringatan 50 Tahun Kemerdekaan Mozambik, Menteri Nusron Harap Kerja Sama dengan Indonesia Terus Diperkuat
-
HABAR ATR/BPN3 bulan agoGEMAPATAS Akan Dicanangkan Serentak di 23 Kabupaten/Kota
-
HABAR ATR/BPN3 bulan agoMenteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
-
HABAR ATR/BPN3 bulan agoRapim Semester I, Menteri Nusron Minta Jajaran Evaluasi Tunggakan dan Layanan Elektronik
-
HABAR ATR/BPN3 bulan agoBuka Kuliah Umum PPTR, Wamen Ossy Tekankan Tata Kelola Agraria serta Tata Ruang yang Adil dan Berkelanjutan
-
HABAR ATR/BPN3 bulan agoMenteri Nusron Ajak Alumni PMII Berperan dalam Mewujudkan Keadilan, Pemerataan, dan Kesinambungan Ekonomi
-
HABAR ATR/BPN3 bulan agoPesan Menteri Nusron dalam Forum Pembangunan Wilayah di Sulteng: Tata Ruang Harus Ketat demi Jaga Ketahanan Pangan
-
HABAR ATR/BPN3 bulan agoKepala Biro Humas dan Protokol Optimis Capai Program Kerja Kehumasan dengan Optimal di Akhir 2025
-
HABAR DPRD BALANGAN3 bulan agoLegislator Muda Nor Sita Maulida Ajak Pemuda Balangan Jadi Motor Kemajuan Daerah
-
habarbalangan3 bulan agoKemenag Balangan Sambut Program Madrasah Layak Belajar BAZNAS, Rp25 Juta untuk 1.000 Madrasah
